Pembelajaran adalah kegiatan untuk membelajarkan siswa
(degeng dalam hamzah, 2007).
Ditjend Dikdasmen (2006) mengungkapkan bahwa kegiatan pembelajaran
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan
fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Pembelajaran matematika merupakan interaksi antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar
matematika.
Marthen
Tapilouw ( 1991: 4-5 ) menjelaskan ada 4 prinsip belajar matematika di sekolah
dasar yaitu :
1.
Kesiapan belajar
Dalam
hal ini guru perlu memahami bahwa terdapat perbedaan kecepatan di antara
murid–murid di kelas, demikian pula perbedaan di antara gaya–gaya yang khas di
antara murid. Oleh karena itu, kesiapan murid untuk belajar dengan berbagai
perbedaan murid perlu menjadi masukan bagi guru dalam kegiatan
belajar–mengajar.
2.
Penyelidikan dan
penemuan
Menemukan
sendiri aturan–aturan dalam pelajaran matematika merupakan suatu aspek yang
perlu dikembangkan oleh guru dalam kegiatan belajar–mengajar biarpun kita
menyadari bahwa murid memerlukan waktu untuk menyelidiki dan menemukan berbagai
pola dan hubungan
3.
Penekanan pada struktur
matematika
Pada
saat guru mengajarkan suatu pokok bahasan, diperlukan penekanan pada struktur
matematika serta hubungan antara pokok bahasan itu dengan pokok bahasan lain.
4.
Berlatih secara berkala
dan teratur
Latihan
secara berkala dan bersifat rasional merupakan kegiatan penekanan pada murid
untuk mengerti, memahami, menggunakan, menyimpulkan, menilai, dan mengambil
manfaat dari pokok bahasan matematika yang dipelajarinya. Untuk mengerjakan
suatu tugas yang diberikan oleh guru, terlebih dahulu murid perlu menghafal dan
memahami pengertian dasar, prasyarat, dan pola kerja. Oleh karena itu,
diperlukan petunjuk yang jelas dari guru.
No comments:
Post a Comment