Wellcome to Jeymind18

Sunday 22 July 2018

Aplikasi UNBK offline SMP, SMA, dan SMK


Aplikasi UNBK offline Bagi adik-adik siswa siswi yang akan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer tidak perlu khawatir apalagi takut menghadapi ujian, proses ujian tidak serumit yang kalian bayangkan. Sebab hal-hal yang rumit mulai dari instalasi, sinkronisasi, sampai punya perangkat yang siap digunakan untuk UNBK merupakan tugas panitia penyelenggara ujian.
Yang perlu adik-adik perhatikan adalah bagaimana cara login ke aplikasi CBT client UNBK. Sebelum mulai mengerjakan soal yang perlu kalian lakukan hanya login ke aplikasi UNBK menggunakan username dan password yang ada dikartu ujian, serta memasukkan token yang juga akan diberikan oleh panitia penyelenggara ujian. Setelah itu tinggal mulai mengerjakan soal, memilih jawaban dengan mengeklik mouse saja. Kalau pun ada kesalahan kalian tinggal lapor dan panitia atau pengawas ruang pasti akan segera memperbaiki.
Nah, untuk mempermudah kalian belajar, silahkan Download Aplikasi Simulasi UNBK Offline SMP / SMA / SMK. Kalian bisa mengunduhnya dan langsung menggunakannya di rumah tanpa koneksi internet. Dengan menggunakan aplikasi simulasi UNBK offline ini kalian bisa mulai belajar menggunakan komputer serta memperoleh beberapa contoh soal UNBK.
Cara downloadnya sangat mudah, kalian cukup klik link yang saya berikan dari masing-masing jenjang pendidikan setelah daftar mata pelajaran.

1. Aplikasi Simulasi UNBK Offline SMP
Hanya ada 4 (empat) mata pelajaran yang di ujikan dalam ujian nasional tingkat SMP. Diantaranya adalah sebagaimana disebutkan di bawah ini:
5)       Flash playernya.
2. Aplikasi Simulasi UNBK Offline SMA
Sama seperti tingkat SMP, untuk ujian nasional tingkat SMA juga ada 4 (empat) mata pelajaran yang di ujikan. Bedanya jika SMA ada mata pelajaran wajib dan pilihan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
5)       Mapel Biologi (pilihan)
6)       Mapel Fisika (pilihan)
7)       Mapel Kimia (pilihan)
8)       Mapel Geografi (pilihan)
9)       Mapel Sosiologi (pilihan)
10)   Mapel Ekonomi (pilihan)
3.Aplikasi Simulasi UNBK Offline SMK

Untuk jenjang SMK belum banyak yang bisa saya kumpulkan. Namun paling tidak aplikasi ini bisa kalian gunakan sebagai bahan belajar. Berikut aplikasi dari mapel yang dapat saya kumpulkan:
1)       Mapel Bahasa Indonesia
2)       Mapel Bahasa Inggris
3)       Mapel Matematika (AKP)
4)       Mapel Matematika (TKP)
Cara Menjalankan Aplikasi Simulasi UNBK Offline
Setelah kalian selesai mengunduh aplikasi yang kalian butuhkan di atas. Untuk bisa membuka dan menggunakan aplikasi tersebut kalian memerlukan software media player, seperti GOM Player, KMPlayer, Media Player Classic bawaan windows, dan software sejenis lainnya. (disertakan juga file flashplayernya)
Sekian dulu yang dapat kami bagikan tentang aplikasi UNBK offline untuk siswa SMP, SMA dan SMK. Semoga aplikasi latihan soal UNBK ini bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan persiapan menjelang UN.

Terima kasih sudah membaca Aplikasi UNBK offline SMP, SMA, dan SMK. Silahkan berikan komentar yang baik dan bermanfaat bagi admin dan pembaca semua. terima kasih

Saturday 21 July 2018

Khutbah Jum'at : Tiga Teguran Nabi di Akhir Zaman



إن الْحَمْدَ لِلهِ . نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ . وَ نَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.
يَا أَيُّهَا الذِيْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صدق الله العظيم.
Para hadirin yang dimuliakan oleh Allah. Mari pada kesempatan siang ini melalui mimbar Jumat ini, kami sebagai khatib berpesan pada diri kami sendiri dan para hadirin untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Yang dengan cara inilah insyaallah takwa akan sanggup menghantarkan kita hidup penuh dengan kebahagiaan , keselamatan baik di dunia maupun di akhirat nanti. Yaitu menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah.
Kita mengingat sejarah kira-kira pada 14 abad yang lalu di mana Islam telah mengalami puncak keemasan di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW. Islam menjadi kebanggaan umat. Pengaruh Islam dengan cepat menyebar hampir ke seluruh dunia. Padahal pada saat itu umat Islam sangat minim. Ini semua tidak lain berkat kekuatan Aqidatul Islam yang tertanam di jiwa mereka dan ketaatan menjalankan agama atau syariat yang sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya berdasarkan suatu hukum yang bersumber kepada Al Quran maupun al Hadis. Sungguh Islam pada satu itu sangat jaya.
Maka tidak salah jika Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa al islamu ya’lu wala yu’la alaihi. Akan tetapi pada saat itu juga Rasulullah SAW. memperingatkan pada para sahabat bahwa nanti Islam hanya tinggal nama. orang banyak mengaku bahwa dirinya adalah muslim, dia adalah orang Islam, KTP Islam, tapi sayang nama hanya tinggal nama, apa yang dia lakukan tidak sesuai dengan konsep Al Quran maupun al Hadis .
Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW. Yang diriwayatkan dari imam baihaqi yang bersumber dari Sayyidina Ali Karamallahu wajhahu yang berbunyi:

يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لا يَبْقَى مِنَ الإِسْلامِ إِلا اسْمُهُ , وَلا يَبْقَى مِنَ الْقُرْآنِ إِلا رَسْمُهُ , مَسَاجِدُهُمْ يَوْمَئِذٍ عَامِرَةٌ , وَهِيَ خَرَابٌ مِنَ الْهُدَى , عُلَمَاؤُهُمْ شَرُّ مَنْ تَحْتَ أَدِيمِ السَّمَاءِ , مِنْ عِنْدِهِمْ تَخْرُجُ الْفِتْنَةُ , وَفِيهِمْ تَعُودُ
Artinya secara bebas, akan datang kepada manusia, kata Nabi di akhir zaman nanti di mana Islam nanti hanya tinggal nama. Banyak orang mengaku dirinya muslim tapi tadi saya katakan bahwa kelakuannya tidak mencerminkan keislamannya. Dia mengaku sebagai seorang muslim, tapi selalu melanggar syariat-syariat yang sudah ditentukan baik oleh Allah maupun Rasul-Nya.
Tidak sedikit zaman sekarang orang di sana-sini mengaku dirinya adalah Islam, tapi maaf apa yang dia ucapkan tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan. Sering kali benturan dengan fakta , kadang kala omongannya A di satu tempat ditempat yang lain B. Inilah yang menyebabkan semakin lama Islam akan semakin luntur, Islam hanya tinggal nama seperti kata Rasulullah SAW. Nah, dengan demikian marilah kita semua sebagai orang muslim, ya mudah-mudahan Allah menakdirkan kita betul-betul muslim bukan hanya sekedar nama orang muslim tapi juga kelakuannya betul-betul muslim sesuai apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Kita sangat prihatin dalam keadaan seperti sekarang, tidak sedikit saudara kita yang mengaku muslim tapi kelakuannya adalah mabuk-mabukan, berbuat zina, merampok, selalu menganggu orang lain. padahal semua ini dilarang di dalam Islam. Islam tidak mengajarkan demikian, apalagi melakukan dengan kekerasan. Islam bagaimanapun tetap mempunyai nilai rahmatan lil alamin, ini yang pertama yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.
Yang kedua wala yabqo minal quran illa rasmuhu, Al Quran nanti akhir zaman hanya tinggal tulisan. Sekarang memang banyak orang muslim yang punya Al Quran, tapi juga banyak pula orang muslim yang tidak punya Al Quran. Banyak saudara kita yang bisa membaca Al Quran, tapi belum tentu mereka bisa mengamalkan apa yang ada di dalam Al Quran. Andaikata kita semua lari kembali kepada konsep Al Quran, dengan apa yang kita baca di dalamnya, lalu kita amalkan maka insyaallah hidup kita akan tenang, bahagia, selamat baik di dunia maupun di ahkirat.
Kenapa? Rasulullah SAW. pernah menyampaikan dalam sebuah hadis:
القرآن شَافِعٌ لأصْحَابِهِ
Al Quran sanggup memberikan syafaat, pertolongan kepada siapapun yang membacanya, baik itu berkaitan masalah di dunia maupun nanti di akhirat. Dengan demikian marilah melalui mimbar jumah ini kita biasakan untuk membaca Al Quran. Ditarget kalau bisa dalam satu bulan kita bisa mengkhatamkan Al Quran, syukur tiap hari jumat kita bisa mengkhatamkan Al Quran. Betapa dimanjakannya oleh Allah SWT orang yang membaca Al Quran. Sungguh sangat dimanjakan oleh allah.
Kita baru membaca alif lam mim, itu ada tiga huruf, tiga puluh kebaikan insyaallah diberikan Allah kepada kita. Lalu bagaimana kalau kita membaca sekian banyak surat dalam Al Quran. Syukur kalau kita bisa mengkhatamkan Al Quran begitu banyaklah pahala yang diberikan oleh Allah kepada kita. Namun maaf, bukan hanya sekedar kita baca, alangkah indah dan baiknya kalau kita bisa mengamalkan Al Quran. Kita lihat zaman sekarang mungkin saudara-saudara kita yang pernah membaca Al Quran di antara ayat yang dibaca adalah innamal khomru wal maysir. Tahu mereka bahwa khomr itu dilarang di dalam Islam, tapi lihat dalam kenyataan masih banyak saudara kita yang mabuk-mabukan, yang teler baik itu secara sembunyi maupun terang-terangan. Padahal bukan hanya Al Quran yang melarang, tapi pemerintah pun juga melarang. Nah dengan demikian kita mohon kepada Allah, mudah-mudahan kita bukan hanya sekedar membaca Al Quran, tapi bisa mengamalkan tafsir Al Quran. Amin ya rabbal alamin.
Yang ketiga wamasajiduhum amiratun wahiya khorobun minal hudyi. Masjid di akhir zaman kata Nabi insyaallah bagus-masjid. Masjid dimana-mana besar, indah, sayangnya kata Nabi, “Wahiya khorobun minal hudyi,” sayang seribu sayang masjid itu sepi dari hidayah. Memang banyak orang yang berjamaah terutama di kota-kota besar wabil khusus pada hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Banyak berjamaah sampai-sampai masjid tidak cukup menampung jamaah tetapi sayang setelah pelaksanaan shalat kelakuaannya masih kembali kepada perbuatan-perbuatan yang sebelumnya dia lakukan. Menandakan bahwa “wahiya khorobun minal hudyi” jauh dari hidayah.
Masjid itu memberikan hidayah kepada jamaah. Kadang kala masih ada kita berjamaah di satu masjid setelah melaksanakan jamaah sandal ilang, sepatupun lenyap. Inilah yang mungkin digambarkan Rasulullah wahiya khorobun minal hudyi. Dengan demikian bolehlah masjid kita diperindah, diperbagus, diperbesar, tapi kita mohon kepada Allah mudah-mudahan masjid juga bisa memberikan hidayah kepada para jamaah, kepada orang lain bukan hanya yang berjamaah sehingga mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Yang terakhir apa yang disampaikan oleh Nabi seperti menjadi sebuah kenyataan, wa ‘ulamauhum syarrun man tahta adimi as sama’i min ‘indihim takhruju al fitnah wa fii him ta’udu.
Ulama akhir zaman kata Nabi lebih jelek daripada umatnya, masyarakatnya dibawah langit ini. Kenapa? Karena dari merekalah timbullah fitnah dan akan kembali fitnah itu pada mereka. Kita lihat zaman sekarang, para kyai walaupun tidak semuanya, hanya beda baju, hanya beda golongan, partai kadang kala satu sama yang lain saling mencemooh, mencaci maki, saling menghina. Kadang kala hanya mempertahankan kelompoknya dan saling menyalahkan. Tidak bersumber dari Al Quran dan hadis yang seharusnya adalah ulama warasatul anbiya’, seharusnya para ulama menyelamatkan umat justru kadang kala para ulama membingungkan umat. Lalu, kalau masyarakat bingung, siapa yang harus kita jadikan imam? Mungkin satu-satunya cara yang tepat buat kita tidak lain hanyalah memohon kepada Allah mudah-mudahan kita semua bisa kembali kepada konsep Al Quran dan hadis sekaligus kita diberikan hidayah oleh Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.
Mudah-mudahan khutbah yang singkat ini bisa memberikan hikmah dan manfaat kepada kita semua.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِنَ اْلأٓيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَ قُلْ الرَّبِّ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Terima Kasih sudah membaca Khutbah Jum'at : Tiga Teguran Nabi di Akhir Zaman. Silahkan berikan komentar yang baik dan bermanfaat bagi admin dan pembaca semua. terima kasih



Artikel Terkait



KHUTBAH JUMAT : HAKIKAT IMAN DAN TANDA-TANDANYA


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. 



Jama’ah Jum’at Yang InsyaAllah di Rahmati Allah Swt

Wahai kaum Muslimin, marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menolong agama-Nya dan selalu berbuat taat kepada-Nya agar Dia memberikan pertolongan dan pahala-Nya kepada kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
,
وَلَيَنصُرَنَّ اللهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ  .الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي اْلأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلاَةَ وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ اْلأُمُورِ
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (Qs al-Hajj/22:41-42)
Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya iman itu tidak diperoleh hanya dengan berangan-angan, tidak pula dengan berhias secara fisik, akan tetapi iman adalah apa yang terukir dan tertanam di dalam hati. Dan bukti kejujuran iman itu adalah dengan mengerjakan berbagai ketaatan dan menjauhi berbagai maksiat. Setiap orang bisa mengaku seorang Muslim, bahkan lebih dari itu yaitu mengaku Mukmin. Setiap orang bisa mengucapkan asyhadu allâ ilâha illallâh wa asyhadu anna muhammadar rasûlullâh. Orang-orang munafik juga menyebut Allah Subhanahu wa Ta’ala , padahal mereka berada di neraka yang paling dasar. Mereka datang kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan, “Kami bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.” Mereka bersumpah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabatnya bahwa mereka beriman kepada beliau, padahal sebenarnya mereka tidaklah demikian. Akan tetapi syahadat dan iman mereka tidaklah bermanfaat bagi mereka dan mereka berada di neraka yang paling bawah, di bawah orang-orang Musyrik, Atheis, Yahudi dan Nasrani. Karena syahadat dan iman mereka tidak bersumber dari keyakinan dan keimanan, tidak pula karena sikap menerima dan tunduk ke pada Allah Swt.
Allah Swt Berrfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ ءَامَنَّا بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الأَخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ
Di antara manusia ada yang mengatakan, “Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (Qs al-Baqarah/2:8)

Iman adalah akidah yang kokoh sebelum segala sesuatu. Iman itu membuahkan perkataan yang baik dan amal shaleh. Iman juga menghasilkan kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, serta ikhlas dalam mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengikuti Rasul-Nya. Iman adalah kesungguhan, amalan, ketekunan, kesabaran, menahan dan mencegah diri dari sesuatu disukai maupun yang tidak disukai semata-mata karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya iman memiliki tanda-tanda yang banyak. Allah Subhanahu wa Ta’ala banyak menyebutkannya dalam al-Qur`ân dan Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak menyebutkannya dalam haditsnya. Di antara contohnya adalah firman Allah Swt Berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ . الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ . أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Allah-lah mereka bertawakal. (yaitu) Orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Rabb-nya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.” (Qs al-Anfâl/8:2-4)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman berfirman:

وَإِذَا مَآأُنزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَذِهِ إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ . وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ . أَوَلاَ يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَّرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لاَيَتُوبُونَ وَلاَهُمْ يَذَّكَّرُونَ
“Dan apabila diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?” adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan suroh itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran? (Qs at-Taubah/9:124-126)

Jama’ah Jum’at Yang InsyaAllah di Rahmati Allah Swt

Demi Allah Subhanahu wa Ta’ala, adakah di antara kita yang menyandang kedudukan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat di atas? Adakah dari kita, ketika nama Allah Subhanahu wa Ta’ala disebut, hatinya menjadi takut kemudian mengagungkan-Nya. Adakah  dari kita, ketika ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala dibacakan, imannya menjadi bertambah dan mereka merasa gembira karena telah merasakan manisnya bisa membenarkan dan mengamalkan hukum-hukumnya? Adakah dari kita yang mewujudkan tawakalnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? hanya bersandar kepada-Nya serta tidak menggantungkan diri kepada selain-Nya? Adakah dari kita yang mengerjakan shalat sesuai yang tuntutan agama, dengan cara menjaga shalat itu dan menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syaratnya? Adakah dari kita yang menginfakkan sebagian rezekinya yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan cara membayar zakat dan menutup kekurangan kaum kerabat dan orang-orang fakir miskin?

Wahai  Jama’ah Jum’at Yang InsyaAllah di Rahmati Allah Swt

Marilah sejenak kita memikirkan keadaan saudara kita sesama Muslim. Jika kita perhatikan keadaan mereka saat ini – tidak hanya di daerah kita saja, akan tetapi di seluruh daerah islam atau wilayah Islam, kita sering menemukan mereka bukanlah Muslim dan Mukmin sejati, kecuali orang-orang yang dikehendaki oleh Allah Swt. Mulai yang kaya hingga yang miskin, mereka meremehkan (agama) dan tidak menunaikan hak-hak Allah Swt yang menjadi kewajiban mereka sebagai hamba-Nya. Penyepelean dalam perkara keimanan maupun keyakinan dan penyepelean dalam akhlak dan pemeliharaanya. banyak umat Islam yang meremehkan masalah keimanan dan keyakinan sebagaimana mereka juga  meremehkan masalah akhlak dan penjagaannya serta meremehkan amalan. Mereka menyepelekan keimanan dengan menjadikan mahluk sebagai kholik; kita dapati dalam hati mereka ada keraguan terhadap berita dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya berupa perkara-perkara ghaib. Mereka ragu dengan keberadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak merasa ragu dengan keberadaan diri mereka. Padahal, orang yang ragu dengan keberadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, seharusnya dia ragu dengan keberadaan dirinya dengan alasan karena tidak satu pencipta pun selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagian kaum Muslimin sekarang ini jika nama Allah Swt disebut di sisinya, hatinya tidak bergetar sedikit pun, seolah-olah sesuatu yang disebut di sisinya itu tidak lebih hanya sesuatu yang membuat hati mereka takut. Apabila ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala dibacakan kepada mereka, iman mereka tidak bertambah, bahkan hatinya bertambah semakin kotor. Mereka mengolok-olok ayat-ayat Allah Swt dan bersikap sombong  terhadap hukum-hukumnya. Sebagian kaum Muslimin saat ini, tidak bertawakal kepada Allah Swt, bahkan sebaliknya, mereka  bersandar pada sebab-sebab yang bersifat serba materi secara utuh. Karena itulah, kita dapati mereka tidak mengikuti syariat Islam dalam mencari rezeki. Mereka beranggapan bahwa cara-cara syar`i hanya akan mempersempit pintu rezeki. Sehingga, mereka mencari rezeki dengan cara apapun, tidak peduli itu halal atau haram. Sebagian umat Islam ada juga mencari keamanan dan keselamatan kepada kuburan, dukun dan bentuk musuh-musuh Allah Swt lainnya, sehingga hal itu  mengakibatkan mereka loyal kepada mereka pada sebagian perkara yang menyelisihi syariat Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِم مِّن بَعْدِ مَاتَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَى لَهُمْ . ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَانَزَّلَ اللهُ سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ اْلأَمْرِ وَاللهُ يَعْلَمُ إِسْرَارَهُمْ . فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ . ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَآأَسْخَطَ اللهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
“Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi), ‘Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan’, sedang Allah mengetahui rahasia mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka? Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka. (Qs Muhammad/25-28)

Mereka adalah orang-orang yang berloyal kepada musuh-musuh Islam pada sebagian perkara yang menyelisihi syariat. Mereka menempuh jalan yang menyimpang ini tiada lain karena lemahnya tawakal mereka kepada Allah Swt dan kuatnya tawakal mereka kepada selain-Nya. Mereka membela musuh-musuh Allah Swt habis-habisan karena mereka kuat dalam hal materi. Mereka mengira segala sesuatu bisa mereka raih. Mereka lupa bahwa yang menciptakan mereka lebih dahsyat kekuatannya dari pada orang-orang yang mereka bela. Sesungguhnya kekuatan yang mereka kagumi dari musuh-musuh Allah Swt tersebut bisa mereka dapatkan jika mereka mau bertawakal kepada Allah Swt dan mengerjakan sebab-sebab yang menyebabkan datangnya pertolongan Allah Swt dengan cara menegakkan agama-Nya dan menerapkan syariat itu pada diri-diri mereka dan orang-orang yang loyal kepada  mereka. Karena, jika mereka mengerjakan yang demikian, maka Allah Swt akan bersama mereka. Dan siapa yang bersama Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dia akan menang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

وَمَاكَانَ اللهُ لِيُعْجِزَهُ مِن شَىْءٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلاَفِي اْلأَرْضِ إِنَّهُ كَانَ عَلِيمًا قَدِيرًا
Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa. (Qs Fâthir:44)

Saat ini ada sebagian kaum Muslimin yang tidak menegakkan shalat dan tidak pula menjaganya. Mereka tidak menunaikannya sesuai dengan sunnah Rosulullah, tidak menyempurnakan syarat-syarat dan rukun-rukunnya serta kewajiban-kewajibannya. Mereka tidak memperhatikan masalah thaharah, sudahkah mereka telah menyempurnakan thaharah itu ataukah belum. Mereka tidak mengerjakan shalat tepat waktu, tidak pula menunaikannya dengan tuma`ninah, baik ketika duduk, ruku`, maupun sujudnya. Bahkan sebagian mereka yang mengaku Muslim, ada yang tidak melaksanakan shalat sama sekali, bahkan lebih dari itu, mereka mengolok-olok orang-orang yang mengerjakan shalat. Ada juga sebagian kaum Muslimin mereka yang pekerjaannya hanya mengumpulkan harta benda saja dan menahan diri mereka untuk berinfak. Mereka tidak menunaikan zakat, sedekah maupun infak sama sekali kepada orang-orang yang berhak. Mereka membelanjakan sebagian besar hartanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Bahkan terkadang untuk sesuatu yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.

 Terima Kasih sudah membaca Khutbah Jum'at : HAKIKAT IMAN DAN TANDA-TANDANYA. Silahkan berikan komentar yang baik dan bermanfaat bagi admin dan pembaca semua. terima kasih

Featured post

Hak dan kewajiban suami istri menurut imam mazhab

--> Kewajiban suami atau hak istri a)       Meminpin, memelihara dan membimbing keluargaserta menjaga dan bertanggung jawab atas ...

Popular Posts