Wellcome to Jeymind18
Showing posts with label Silabus Dll. Show all posts
Showing posts with label Silabus Dll. Show all posts

Tuesday, 5 March 2013

Definisi Silabus, Landasan Pengembangan Silabus, Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus, Manfaat Silabus, Penanggung Jawab Pengembangan Silabus, Pelaksanaan Pengembangan Ktsp, Langkah-Langkah Teknis Pengembangan Silabus, Bagaimana Pengalokasian Unit Waktu Dalam Silabus dan Pengembangan Silabus Selanjutnya

A.    DEFINISI SILABUS
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.[1]
Silabus dapat didefinisikan sebagai “garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran”[2], Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.[3]
Sedangkan silabus menurut Yulaelawati adalah seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis, memuat tentang komponen-komponen yang saling berkaitan dalam mencapai penguasaan kompetensi dasar.[4]
Pada kurikulum 2004, yang dimaksud dengan silabus sebagai berikut:
1.      Seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian hasil belajar.
2.      Komponen silabus menjawab:
a.       Kompetensi apa yang akan dikembangkan pada siswa?
b.      Bagaimana cara mengembangkannya?
c.       Bagaimana cara mengetahui bahwa kompotensi sudah tercapai/dikuasai oleh siswa?
3.      Tujuan mengembangkan silabus adalah membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi perencanaan belajar mengajar.
4.      Sasaran pengembangan silabus adalah guru, kelompok guru mata pelajaran di sekolah/ madrasah, musyawarah guru mata pelajaran dan dinas pendidikan nasional.[5]
Silabus juga dapat dimaknai dengan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.[6]
Jadi dapat disimpulkan silabus merupakan rancangan atau kerangka dalam proses pembelajaran disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang saling berkaitan yang bertujuan untuk mengusai Kompetensi Dasar.
B.     LANDASAN  PENGEMBANGAN  SILABUS
Landasan pengembangan silabus adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat (2) dan Pasal 20 yang berbunyi  sebagai berikut.
Pasal 17
(2) Sekolah  dan komite sekolah,  atau madrasah  dan komite madrasah, mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabusnya  berdasarkan  kerangka dasar  kurikulum dan standar kompetensi  lulusan,  di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung  jawab di bidang  pendidikan  untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan  di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.


Pasal 20
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
C.    PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN  SILABUS
Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran. Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.[7]
1.      Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan, Untuk mencapai kebenaran ilmiah tersebut, dalam penyusunan silabus selayaknya dilibatkan para pakar di bidang keilmuan masing-masing mata pelajaran. Hal ini dimaksudkan agar materi pelajaran yang disajikan dalam silabus sahih (valid).
2.       Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan fisik, psikis, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
3.       Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi (SK-KD).
4.       Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.
5.      Memadai
Cakupan indikator materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6.      Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian harus melakukan proses adaptasi dan inovasi terhadap perkembangan ilmu, tekhnologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi dewasa ini (Up To Date).
7.      Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat dikembangkan secara komprehensif dengan mengakomosadi[8]  keragaman peserta didik, pendidik, serta memperhatikan dinamika perubahan yang terjadi di Sekolah dan memperhatikan tuntutan masyarakat dewasa ini.
8.      Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
D.    MANFAAT SILABUS
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, kaib rencana pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi maupun satu Kompetensi Dasar.
Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian.[9]
E.     PENANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SILABUS
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
1.      Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya.
2.      Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah/madrasah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah tersebut.
3.      Sekolah/madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah/ madrasah-madrasah lain melalui forum MGMP/ PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah/ madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/ PKG setempat.
4.      Dinas Pendidikan/ Departemen yang menangani urusan pemerintahan dibidang agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
F.      PELAKSANAAN PENGEMBANGAN  KTSP
Secara teknis, pelaksanaan pengembangan KTSP dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu analisis konteks, mekanisme penyusunan dan pemberlakuan.
1. Analisis Konteks
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis konteks adalah sebagai berikut.
-          Menganalisis potensi dan kekuatan/kelemahan yang  ada disekolah: peserta  didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya dan program-program  yang ada disekolah.
-          Menganalisis  peluang  dan tantangan yang  ada di masyarakat dan lingkungan  sekitar: komite sekolah,  dewan  pendidikan,  dinas pendidikan,  asosiasi  profesi, dunia  industri  dan dunia kerja, sumber daya alam, dan sosial budaya.
-          Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
2.  Mekanisme Penyusunan
Pada mekanisme penyusunan, yang perlu diperhatikan adalah pembentukan tim penyusun dan perencanaan kegiatan.
a.       Tim penyusun

Featured post

Hak dan kewajiban suami istri menurut imam mazhab

--> Kewajiban suami atau hak istri a)       Meminpin, memelihara dan membimbing keluargaserta menjaga dan bertanggung jawab atas ...

Popular Posts