A. Metode
Latihan Siap (Drill)
Metode latihan siap
(drill) pengertiannya sering dikacaukan dengan istilah “ulangan”, padahal
maksud keduanya berbeda. Latihan siap dimaksudkan yaitu agar pengetahuan siswa
dan kecakapan tertentu dapat menjadi miliknya, dan betul-betul dikuasai siswa.
Dengan kata lain metode latihan siap (drill) adalah suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dengan jalan/cara melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil
dalam melaksanakan tugas latihan yang diberikan.
Sedangkan ulangan hanyalah
untuk salah satu alat untuk mengukur sejauh mana siswa telah menguasai dan
menyerap pelajaran yang telah diberikan. Latihan-latihan perlu untuk
ketrampilan, kemahiran dan spontanitas penguasaan hasil belajar.
Dalam pelajaran agama,
metode latihan siap dapat dilakukan, misalnya untuk melatih siswa agar terampil
dalam membaca al-Qur’an, latihan ibadah shalat, latihan berpuasa bulan
Ramadhan, dan berbagai topik lainnya, misalnya latihan menulis kaligrafi
(tulisan khat/Arab), latihan-latihan menulis ayat, bahasa Arab dan sebagainya.
Pada latihan siap
(drill) untuk melaksanakan ibadah shalat dalam Islam sangat ditekankan pada
anak didik sedini mungkin agar dengan latihan-latihan yang dilakukan pada anak
didik tidak merasa canggung setelah merasa dewasa. Dan Islam memberi sangsi
bagi mereka yang tidak melaksanakan setelah sampai usia baligh/dewasa.
Sebagaimana hadits Rasulullah SAW berbunyi :
“Perhatikanlah
anak-anakmu hsalat ketika berumur tujuh tahun, pukullah mereka karena
meningglkan salat pada waktu mereka berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah
mereka dari tempat tidurmu”
Dalam
pelaksanaannya metode latihan siap ini, tentunya sebelumnya siswa telah
dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya, kemudian siswa disuruh
mempraktekkannya atas bimbingan guru sehingga menjadi mahir dan terampil.
Keuntungan metode latihan siap (drill) adalah
:
1.
Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan.
2. Siswa
memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancer.
3. Menumbuhkan
kebiasaan belajar secara kontinue dan disiplin diri, melatih diri, belajar
mandiri.
4.
Pada pelajarana agama dengan melalui metode
latihan siap ini anak didik menjadi terbiasa dan menumbuhkan semangat untuk
beramal kepada Allah.
Kekurangan metode
latihan siap terletak pada :
a. Dapat
menjadi pembakat dan inisiatif siswa sebab melalui cara/metode ini, ini berarti
para siswa dibawah kepada konformitas dan diarahkan kepada uniformitas.
b. Siswa
dapat statis dalam penyesuaian dengan situasi lingkungan yang terpaku dalam
petunjuk-petunjuk praktis tertentu, serta insiatif siswa untuk mengembangkan
sesuatu yang baru menjadi terikat. Hal ini berarti bertentangan dengan
prinsip-prinsip teori belajar.
c. Membentuk
kebiasaan yang kaku yang bersifat mekanis dan rutinitas. Kurang memperhatikan
aspek intelektual anak didik.
d. Pengajaran
cenderung bersifat verbalisme.
e. Dalam
pelaksanaanya metode ini memakan waktu/proses yang cukup banyak/ lama.
f. Dalam
pelajaran agama memerlukan ketelatenan/ketekunan serta kesabaran dari pihak
guru maupun dari siswa sendiri.
Prinsip-prinsip latihan siap (drill),
yaitu :
1.
Waktu yang digunakan dalam latihan siap
(drill) cukup tersedia.
2. Latihan
siap (drill) hendaklah disesuaikan dengan taraf kemampuan dan perkembangan
siswa anak didik.
3. Latihan
siap (drill) memiliki daya tarik dan merangsang siswa untuk belajar dan
berlatih secara sungguh-sungguh.
4. Dalam
latihan tersebut pertama diutamakan ketepatan kemudian kecepatan, akhirnya
kedua-duanya.
5. Pada
waktu latihan harus diutamakan yang esensial.
6. Latihan
dapat memenuhi perbedaan kemampuan dan kecakapan individu siswa.
7. Dapat
menyelingi latihan, sehingga tidak membosankan.
8. Diperlukan
kesabaran dan ketelatena dari pihak guru, terutama materi pembelajaran agama.
No comments:
Post a Comment