1.
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pelaksanaan merupakan kegiatan yang dilaksanakan
oleh suatu badan atau wadah secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai
tujuan yang diharapkan. Pengertian Implementasi atau pelaksanaan menurut Westa
bahwa pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk
melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan
ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa
yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang
harus dilaksanakan[1]
Pelaksanaan juga berarti aktifitas atau usaha-usaha
yang dilaksanakan yang dikemukakan oleh Abdullah bahwa Implementasi adalah
suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau
kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah yang
strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai
sasaran dari program yang ditetepkan semula. [2]
Pelaksanaan adalah
proses, cara, perbuatan melaksanakan hasil rancangan atau keputusan. Menurut E.
Mulyasa pelaksanaan adalah kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi
tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.[3]
Dari pengertian yang dikemukakan di atas dapatlah
ditarik suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan
secara nyata suatu program yang telah ditetapkan atau telah direncanakan untuk
mencapai suatu tujuan.
Istilah pembelajaran sering diidentikkan dengan
pengajaran hal ini terlihat dalam redaksi Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20
(tentang standar proses) dinyatakan: “Perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar dan penilaian hasil belajar”[4]
Terdapat pergeseran paradigma pendidikan dari
mengajar ke membelajarkan. Mengajar lebih menekankan pada kegiatan guru dalam
mentransformasikan ilmu atau materi kepada siswa, dan siswa hanya sebagai
pendengar, sedangkan pembelajaran lebih menekankan pada
proses kegiatan siswa yang aktif mencari, menemukan sekaligus mempresentasikan
temuan belajarnya.
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu
tugas utama guru. Sebagaimana diungkapkan oleh Dimyati dan Mudjiono bahwa
pembelajaran dapat diartikan sebagai proses yang diselenggarakan oleh guru
untuk membelajarkan siswa.[5]
Selanjutnya Dimyati melanjutkan pembelajaran berarti meningkatkan kemampuan-kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.[6]
Berikut
beberapa definisi tentang pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli:
1.
Menurut Degeng
pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya “pengajaran” adalah
upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam
pembalajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk
mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.[7]
2.
Pembelajaran
adalah upaya untuk membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan ini
mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara lebih efektif dan efisien.[8]
3.
Pembelajaran
adalah suatu usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi
belajar siswa.[9]
Jadi dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
pelaksanaan pembelajaran merupakan perwujudan secara nyata sebuah rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
[1] http://ekhardhi.blogspot.com/2010/12/pelaksanaan.html diakses pada tanggal 19 Februari
2013 pukul 04:40 am
[2] Ibid.,
[3] http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/06/pelaksanaan-pembelajaran-pendidikan.html diakses pada
tanggal 19 Februari 2013 pukul 06:27 am.
[4] Prof. Dr. Suryono, M.Pd dan Drs.
Haryanto, M.S, 2011, Belajar dan
Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, Hal.,
4
[5] Dimyati & Mujiono, 2002, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT.
Rineka Cipta. hal. 113
[6] Ibid.,159
[7] Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd,
2011, Model Pembelajaran: Menciptakan
Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: PT Bumi Aksara,
Hal., 83
Muhaimin. M.A. et.al 2004, Paradigma
Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah, Bandung: Peraja
Rosda Karya, hal. 183
[8] Muhaimin, dkk, 1996, Strategi Belajar Mengajar Penerapan dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama, Surabaya: CV Citra Media, hal. 99
[9] Oemar Hamalik, 2001, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT.
Bumi Aksara, hal. 48
No comments:
Post a Comment